Friday, December 18, 2015

Critical Eleven

A National Best Seller Novel, Writen by Ika Natassa.

Saya mau bayar hutang dulu, suapaya tidak ditagih terus. Walaupun tidak ditagih juga, saya hanya takut di akhirat nanti saya gagal masuk surga karena perkara saya lupa membayar hutang untuk menulis review sebuah novel. Hahahhaha

Novel ini berjudul Critical Eleven, hadiah ulang tahun saya. Novel ini sampai ke tangan saya hasil kiriman seorang teman dari jember, Nandan Gilang namanya. Thanks sis atas bukunya ! :))

Awalnya sedikit pesimis sama buku ini, dari penulis sampai judulnya sangat asing bagi saya. Asing? Ah atau hanya saya saja yang tidak banyak tau tentang dunia perbukuan. Tapi, karena penasaran dengan embel-embel tulisan "National Best Seller" yang terpampang dibagian atas cover buku ini, alhasil saya coba baca saja. Sebenernya saya ini orangnya pemilih untuk membaca sebuah buku, karena saya ga mau rugi membuang banyak waktu hanya untuk membaca buku yang tidak bagus. Sombong banget memang saya hahaha

Oke, kita langsung saja membahas isi dari novel ini dalam sudut pandang saya sendiri. Jujur, untuk novel drama romantis saya tidak terlalu berpengalaman, sehingga selalu ada kejutan buat saya ketika membaca hal yang jarang saya baca. Hal pertama yang saya perhatikan sebelum membaca buku ini adalah pembatas bukunya. Tampilannya seperti boarding pass penumpang pesawat, disana tertulis nama dua orang yang akan menjadi aktor dan aktris dalam novel ini, namanya Aldebaran Risjard dan Tanya Baskoro.

Critical Eleven ini adalah istilah dalam dunia penerbangan yakni 11 menit paling kritis di dalam pesawat, tiga menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing. Ale dan Anya bertemu dalam penerbangan jakarta-sydney, tiga menit pertama anya terpikat, tujuh jam duduk bersebalahan dan saling mengenal, delapan menit sebelum berpissah ale yakin dia menginginkan anya.

Karakter Ale dibuku ini dibangun dengan sangat rapi, dia adalah seorang "tukang minyak" yang bekerja di luar negeri, hidup di tengah laut, lulusan teknik perminyakan di sebuah universitas di amerika, anak Footbal america di zaman kuliah, pecandu kopi dan senang makan ketoprak ciragil. Ale digambarkan sebagai orang yang hangat, gagah, elegan, humoris dan penyayang. yang terakhir sangat ditekankan, karena dengan sifat itulah ia dapat bertahan dalam cerita ini. Ale, juga digambarkan sebagai lelaki berani, bertikai dengan sang ayah karena berbeda pandangan dan nekat kabur dari rumah kemudian kuliah di luar negeri.

Karakter Anya tak kalah dengan karakter Ale, dibuku ini Anya digambarkan sebagai seorang wanita cantik, anggun, penyayang, mandiri, seorang konsultan, kerjaannya bolak balik luar negeri. Tapi, layaknya seorang wanita hatinya cepat rapuh.

Awal pertemuan mereka diceritakan sangat menarik, hingga 5 tahun setelah pertemuan pertama mereka di pesawat akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun, pernikahan mereka harus rela dijalani dengan resiko berjauh2an. Karena Anya kerja di indonesia dan Ale kerja di luar negeri. 5 Tahun pernikahan mereka sangat mulus, penuh cerita romantis ala pasangan yang baru menikah. Namun tragedi terjadi ketika anya mengandung anak pertamanya.

Ale dan Anya yang harusnya dapat mendengarkan tangisan anak pertamanya harus menelan kenyataan bahwa sang anak sudah diambil oleh Sang pencipta beberapa jam sebelum ia dilahirkan. Rasa terpukul calon orang tua sudah pasti terjadi, namun Ale sebagai suami harus mampu tegar menenangkan suasana kacau keluarganya. Tapi, blunder bagi Ale ketika ia "keceplosan" mengatakan jika saja Anya tidak sibuk mungkin Aidan-nama yang akan diberikan pada anak mereka-masih hidup.

Dengan kondisi rapuh dan merasa bersalah, Anya semakin sakit ketika mendengar kata2 Ale. Seolah2 dituduh atas kematian anaknya yang pada dasarnya sangat ia harapkan untuk hadir dalam kehidupan keluarga mereka. 5 Bulan Ale dan Anya hidup berjauhan walaupun serumah. Ale yang merasa bersalah dan ingin memperbaiki hubungan namun Anya sudah terlanjur sakit dan semakin menjauh.

5 Bulan Ale berusaha dengan sekuat tenaga mendapatkan kembali Anya yang dulu, namun 5 bulan Anya merasa hidup dalam neraka. Buku ini sangat rapi menceritakan kisah pertikaian dari sudut pandang bergantian dari sisi Anya dan Ale. Hingga puncaknya Ale dan Anya akhirnya menemukan cara untuk bersatu kembali.

Rasa kehilangan yang mendalam keduanya digambarkan sangat kental, dengan itu pula mereka akhirnya disatukan kembali. Mereka mengerti kehilangan adalah awal untuk mendapatkan yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik. Anya hamil anak keduanya, ketika mereka sepakat dan saling mengerti bahwa aidan menginginkan mereka bersatu kembali.

Kalo nulis detail ceritanya sih panjang, tapi alur ceritanya sangat simpel sebenernya. Ale dan Anya bertemu-menikah-bertikai-kembali bersatu. Layaknya critical eleven, Ale dan Anya memutuskan untuk bersama-5 tahun menikah-bertikai karena kehilangan anak mereka-Ale dan Anya memutuskan bersatu kembali dengan mengikhlaskan anak mereka. Awal dan akhir yang merupakan keputusan kritis antara Ambil atau tidak dan lanjut atau putuskan.

Saya, selesai membaca buku ini hampir menangis harus karena endingnya yang terlalu haru dan seru. Cerita pertikaian mereka yang rumit sering membuat saya bergumam dan menuduh salah satu pemeran sangat lebay hahahah tapi overall buku ini saya berikan nilai 8,5 dari 10. You must read this novel.

Sepertinya karena novel ini saya mulai ketagihan membaca genre ini, sering dibikin baper karenanya mumpung ini musim hujan. 

Mungkin cukup dulu deh reviewnya, ngetiknya pegel cuy. kalo ada yang mau ditanyakan tentang novel ini langsung tanya ke penulisnya aja ya. hahahah kalo nanya saya tulis di coment aja. salam !
READ MORE - Critical Eleven

Sunday, November 8, 2015

Memetik Rintik Hujan

Saya menulis lagi setelah sekian lama menghilang, ah sebenernya bukan menghilang, hanya vacum. Saya begitu banyak menekuni hoby namun begitu sering memilih vacum untuk beberapa hoby yang menurut saya sulit untuk dijalankan bersama, hingga kini saya cuma menjalankan beberapa hoby saja, contohnya lari dan mendengarkan lagu.

Mungkin saya cuma mau kasih tau kenapa saya sekarang menulis lagi. Sekarang ini bulan november, bulan yang penuh rasa bagi saya. Di bulan ini saya lahir, di bulan ini saya merasakan bahagianya cinta dan kecewanya asmara, di bulan ini pertama kalinya hujan jatuh di tahun ini, November Rain. Gejolak rasa yang saya rasakan di bulan ini sangat kuat, sepanjang tahun saya cuma menantikan bulan ini datang, karena di bulan ini indra perasa (re:perasaan) saya meningkat dan memuncak sampai tak tertahankan. Itulah mengapa saya rasa harus menulis kali ini. Tulisan yang mungkin tidak berbobot, hanya saja saya rindu menulis lagi.

Mungkin kalau kalian pernah membaca tiga postingan saya sebelumnya, kalian akan mengetahui kalo saya ini orangnya sangat perasa terutama terhadap sebuah lagu. Ya, hanya dengan sebuah lagu perasaan saya bisa berubah-ubah. Seperti yang sudah saya tuliskan pada postingan sebelumnya, saya begitu menyukai musik suasana, semacam aliran acoustic ataupun indie folk seperti milik Payung Teduh, Banda Neira, Sore, Efek Rumah Kaca, Layur dan lain lain. Sekarang, saya makin menggila dengan musik semacam ini. 

Hujan jatuh tepat saat saya sedang melamun, atau mungkin saya melamun tepat saat hujan sedang jatuh, saya putuskan untuk mendengarkan lagu yang beberapa hari ini saya temukan dan langsung saya sukai. Perasaan saya berguncang karena lagu itu memiliki banyak sekali petikan, ya petikan senar gitar yang sama banyanknya dengan rintik hujan yang jatuh pada saat ini. Bahkan saat saya menulis ini, rintik hujan, petikan gitar dan lincah jari saya menekan tombol keyboard berlomba. Saya selalu suka lagu dengan petikan gitar yang banyak, apalagi jika lagu itu memang ditujukan pada suasana hujan, tidak tahan rasanya untuk tidak melamun dan bermimpi, namun disela mimpi selalu terngiang masa lalu yang pernah menyakiti hati. Ya, hujan memang membuat tingkat perasaan naik turun dengan cepat. Gelombang yang diciptakannya sangat dahsyat.

Begini, pernah nggak ngeliat adegan di tv atau di video klip ketika seseorang sedang menatap kaca jendelanya yang basah karena rintikan hujan, sementara backsound yang mengiringinya tidak kalah menyayat. Pikiran melayang abstrak entah memikirkan yang indah atau yang buruk, semua terjadi dalam satu gelombang, karena hujan dan lagu. Tapi apapun perasaan itu, apapun pikiran itu saya selalu suka dan menikmatinya.

Kombinasi sempurna antara hujan dan lagu menimbulkan efek bermacam macam pada perasaan dan fikiran, namun setiap orang memiliki penilaiannya masing masing. Namun bagi saya, aroma tanah basah, suasana sejuk, ribut rintik hujan di genteng kontrakan, jendela yang berembun dan basah, cucian basah yang menumpuk karena harus diangkat itu punya jutaan makna indah di hati saya. Berlebihan sekali saya ini atau kata anak gaul sekarang sih, Baper. wkwkwk

Oh iya, sekarang saya lagi nyusun skripsi loh, doakan ya semoga maret bisa make toga. Sekarang saya juga sedang tidak dengan siapa2, saya memutuskan lebih senang sendiri selama musim hujan ini entah sampai kapan setidaknya sampai tuhan mengirimkan yang tepat. Saya juga lagi suka lari akhir akhir ini, setidaknya dengan berlari saya bisa melupakan beberapa masalah yang terus membebani pikiran saya. Maaf ya saya menulis hal yang tidak penting buat kalian :D

Sekali lagi saya cuma ingin berbagi yang ada di fikiran saya, setidaknya kalian tau kalo saya suka hujan dan suka lagu indie folk yang punya banyak petikan gitar. Selamat datang hujan, keberkahanlah yang membawamu turun ke bumi ini. Semoga bisa menghidupi banyak perasaan manusia yang kacau.

Jangan membenci hujan, ia datang atas nama Tuhan. Perkara musibah dan keberkahan yang ia datangkan itu hak Tuhan, kita hanya ditugaskan menikmati dan mensukurinya -Imam Ahmad-

dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah... -Efek Rumah kaca, Hujan Jangan Marah-
Untuk menutup berikut saya bagikan beberapa musik favorit saya ketika hujan turun, selamat menikmati, selamat mensyukuri dan SELAMAT DATANG HUJAN !
1. Benjamin Francis Leftwich - 1904

2. Ben Howard - Gracious

3. Kodaline - All I Want
4. Danilla - Ada Disana
5. Alunan Semesta - Berharap Hujan
6. Hivi! - Dear Friend
7. Efek Rumah Kaca - Desember
8. Sore - Musim Hujan
9. Banda Neira - Hujan Di Mimpi
10. Nadya Fatira - Bintang Yang meredup

11. Payung Teduh - Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan

Sekali lagi, nikmati lagunya sambil hujan atau selepas hujan ya! see you next post ! mwah hahahahah




READ MORE - Memetik Rintik Hujan

Saturday, May 23, 2015

Pagi, Siang, Malam dan Sore hari.

Ini adalah untuk pertama kalinya saya nulis blog diwaktu sore hari. Biasanya aja mungkin bagi orang2, tapi bagi saya istimewa sekali suasana sore itu. Tidak sepanjang postingan biasanya, kali ini saya cuma ingin mencurahkan rasa yang sering saya rasakan ketika sore datang.

Pengenalan saya kepada suasana waktu begitu dekat ketika saya mulai mengenal aliran musik jazz folk yang datang dari aliran band indie. Suka satu lagu, kemudian suka yang satu lagu hingga menyebar seperti efek domino. Dengan cepat saya banyak mengenal band, duo atau solo singer musik folk indie ini. Entah memang karena tidak ingin mengikuti jalur pasar yang ramai, aliran musik ini sangat cepat melekat pada rasa dan suasana. 

Ketika pagi datang, saya lebih suka musik dari Banda Neira, Tiga Pagi, efek rumah kaca. Seperti ada yang mengisi energi dalam jiwa ini ketika mendengar musik mereka. mereka seperti berbicara betapa indahnya suasana pagi. segar udaranya, hangat mentarinya, damai suasananya, sayang sekali untuk dilewati. Secangkir kopi, teh, atau susu sebegai teman karib di pagi hari sangat istimewa. Apalagi jika ditambah beberapa makanan kecil sekalian untuk sarapan pagi. Ya, Pagi adalah cara Tuhan memberi kita semangat untuk memulai hari yang tak kita ketahui akan seperti apa, tapi mengawalinya dengan energi dan semangat positif sangat berpengaruh pada akhir cerita hari.

Aktifitas pagi hari pasti sangat lelah, bahkan bagi orang-orang yang mungkin hanya tidur dan nonton tv dirumah. Siang hari adalah waktu yang tepat untuk menghela nafas panjang setelah bertarung melawan kesibukan hari. Siang hari adalah check point, dimana kita bisa me-reload energi dan semangat untuk menjalani sisa hari. Di waktu siang itu Tuhan sisipkan sebuah anugerah yang bernama "zuhur". Kenapa "zuhur" diletakkan pada siang hari? Alasannya ada banyak, salah satunya agar jiwa bisa tentram kembali untuk beraktifitas setelah berbicara kepada Tuhan. Suasana siang identik dengan kemalasan, bawaannya ingin tidur saja. Hahaha memang, siang terlalu rugi untuk ditinggalkan dengan bekerja keras. Istirahat sebentar diwaktu siang, karena tidur siang sebentar di siang hari cukup mengembalikan tenaga yang habis terkuras akibat aktifitas kerja pagi hari.

Hingga sampai kita diwaktu sore. Waktu yang paling favorit buat saya, entah mengapa. Pada waktu sore ada sebuah rasa, suasana, bahkan emosi yang tak terbendung. Rasa bahagia air mata, rindu, khayal, sedih. Ah, saya terlalu sering bawa perasaan kalo sore datang. Bahkan walaupun dua musim berbeda di waktu sore, suasana hati saya tetap tak terbendung. Jika diberi pilihan waktu untuk berbahagia, saya lebih memilih sore. Kenapa? Coba bayangkan, ketika sore datang ada banyak kegiatan yang bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam jiwa. Seperti, sebangun dari tidur siang panjang, kita terbangun di sore hari dengan energi dan semangat tinggi.  Sekedar duduk saja di teras rumah sembari menikmati kopi atau teh sore hari, menatap jauh ke awan yang berwarna mulai menjingga. Bercengkrama dengan sekitar, dengan keluarga, dengan tanaman kesayangan, dengan hewan peliharaan, dengan motor tercinta walau sekedar mengelap dan memperbaiki bautnya yang longgar kemudian menatapnya dengan tenang. Ahhh, nikmat Tuhan sangat dekat. Sore hari adalah waktu tercepat untuk berbahagia, bahkan dengan hal2 sederhana. Ingat sewaktu kecil? waktu terbanyak kita bisa bermain bersama teman adalah waktu sore hari. bermain gundu, bermain tali, bola, badminton, basket, kasti walaupun itu hanya di gang sebelah rumah. Bersama teman, gang empit terasa lapangan luas. Sering tetangga sekitar keluar membawa adik atau anak kecilnya yang baru saja dimandikan dan diberi bedak tebal di mukanya berjalan2 kecil hanya sekedar menikmati sore hari yang akan segera menjemput malam. Bayangkan dikala sore hari, dipuncak bukit, puncak gunung, atau tempat tinggi manapun yang daya jangkaunya jauh ke khatulistiwa sana, kita dapat duduk manis, sendiri, berdua dengan teman tersayang, atau sahabat yang lain menikmati saat-saat matahari akan menenggelamkan dirinya jauh diujung barat sana. Lukisan tuhan yang tak satupun makhluk didunia ini mampu menyamainya, keindahan langit jingga sore hari tiada duanya. Hanya membawa tawa dan senyum bahagia, serta rindu yang tersedat.

Saya terlalu membawa perasaan jika sore datang, saya sangat suka duduk membuka laptop atau smartphone atau buku, sembari telinga saya mengikuti nada musik yang dibawa dengan sangat istimewa oleh beberapa band favorit saya. Payung Teduh, Sore Band, Angsa dan Serigala, Fanaholic, Layur. Ahhh mereka terbuat dari apa sehingga saya begitu memahami rasa yang mereka salurkan dari lagu2 mereka. Sangat sangat indah! 

Malam Hadir, tak ada yang bisa menggantinya kecuali kehangatan. Keluarga atau sahabat dekat, mereka hebat dalam memberi kehangatan malam. Hingga saya sendiri kadang senang menanti datangnya tengah malam hanya untuk menikmati sunyinya dan dinginnya. Waktu malam waktu yang tepat untuk saya merenung. Masa lalu, masa sekarang, bahkan masa depan tak luput dari pikiran saya. Musik yang selalu menemani identik dengan makna keindahan malam dalam sunyi yang dibawanya. Seperti mengulang sebuah film pribadi, sangat egois rasa yang hadir jika tengah malam datang. Waktu yang tepat untuk bercerita perjalanan, bercerita keluh kesah, kepada Teman, keluarga lebih lagi kepada Tuhan. Ahh sudahlah, saya tidak kuat. Membawa perasaan yang terwakilkan dari musik dan suasana yang ada sangat sulit untuk diungkapkan. Tapi mungkin dapat kita rasakan nanti, jika kita berasama.

Sudah magrib, saya pamit. Nanti saya cerita lagi :)
READ MORE - Pagi, Siang, Malam dan Sore hari.

Monday, March 16, 2015

Tulisan Tak Berjudul

Ucapan selamat malam mungkin sudah biasa, sapaan segala suasana-pun mungkin sudah kadaluarsa, memang, awal perjumpaan sangatlah terasa, bahkan hingga akhir hayat hati ini berharap akan terus bersama, kepada siapapun yang merasa, aku tau memang ada jumpa dan ada pisah cerita, tapi ketahuilah, kepada jiwa jiwa yang biasa merasa, tidak perlu menerka, aku tau Tuhan akan selalu menjaga cerita kita sampai akhir tiba.

Malam ini, saya tidak tau apa yang ingin saya lakukan. Tugas ada, hanya nafsu untuk mengerjakannya yang tidak ada. Bahkan melihat note tentang tugas-pun saya tidak bergairah sama sekali. Ya, saya cuma tidak mau memikirkannya sejenak saja. Biarlah nanti the power of kepepet yang membantu saya. Saya hanya tak ingin lupa bahagia saja.

Nah, mungkin ini yang menjadi renungan saya akhir-akhir ini. Saya banyak berfikir kalo sebenernya siklus manusia itu memang memang  dan memang benar-benar sederhana. Kita hidup di dunia ini tidaklah banyak tuntutan. Coba pikirkan kutipan ini, "Hidup ini sangat sederhana, yang hebat hanya tafsirannya saja". Kutipan ini saya dapat dari teman dekat saya, emet. 

Disini saya hanya berargumen dan beropini sesuai kapasitas otak saya. Jadi, menurut saya kalau memang untuk melangsungkan hidup itu butuh kesederhanaan. Kesederhanaan yang bagaimana? begini. Untuk merubah mindset itu sulit, jadi saya coba jelaskan sederhana saja, biar kalian yang memikirkan kelanjutannya.

Ada dua pokok konsep yang ingin saya jelaskan disini, yaitu Bahagia dan Cukup. Dua konsep ini sangat berkaitan erat menurut saya. Coba pikirkan, betapa susah payahnya kita mencoba untuk bertahan hidup, kesulitan selalu datang disetiap usaha dan kegiatan kita. Keluhan pasti jadi sedikit celotehan kita. Contoh kecil saja ketika mengerjakan tugas dari atasan, dari dosen atau dari guru. Kesulitan sedikit saja yang kita hadapi pusingnya bukan main. Otak dan pikiran kita mulai memikirkan hal yang tidak-tidak, seperti dimarahi, dipecat, mendapat cemoohan, mendapat nilai jelek dan sebagainya. Mungkin disitu kita kurang tenang. Iya, cukup dengan ketenangan. Untuk dapat berfikir dan bekerja tenang, yang harus kita ingat adalah konsep Kebahagiaan. Kita, apapun keadaan kita, sesulit apapun kondisi kita, jangan lupa bahagia. Caranya? selipkan senyum disetiap kesulitan, selipkan tawa disetiap kesusahan. Karna dalam senyum dan tawa itu tersimpan energi positif yang luar biasa. cobain deh :))

Setelah menguasai konsep bahagia, yang harus kita kuasai selanjutnya adalah konsep cukup. Cobalah pikirkan untuk selalu merasa cukup. Konsep cukup ini bisa dikatakan sama dengan konsep syukur. Cobalah bersyukur dengan segala keadaan kita. cobalah merasa cukup dengan segala kebutuhan kita. Gimana caranya bisa menguasai konsep cukup ini? Simple, coba keluar rumah, jangan bawa gadget, main-main ke pasar, perhatikan aktifitas disana, coba main-main ke simpang jalanan, perhatikan aktifitas disana, atau yang lebih bagus cobalah traveling ke pelosok daerahmu, cermati aktifitas penduduk disana. Lihat cara mereka hidup, cara mereka kerja mencari makan, lihat segalanya yang bisa dilihat. Cermati dan teliti kemudian renungi, bandingkan dengan kehidupan kita. Bukankah kita lebih memiliki dari mereka? :)

Nah, jika kita sudah bisa berbahagia dalam keadaan sulit, kemudian selalu merasa cukup dalam setiap kebutuhan kita. Apalagi yang kita butuhkan? Pikirkan, jika kalian sudah menguasai dua konsep pokok itu, tak akan terpikir untuk memiliki harta, tak akan terpikir untuk menjadi penguasa, tak akan terpikir ambisi besar yang membutakan. Cukup, cukup, cukup, dan jangan lupa bahagia. hanya itu saja :)

"Hiduplah dengan sederhana, merasa cukuplah dengan segala kebutuhan, tersenyumlah dalam setiap kesulitan. Ingat, jangan lupa bahagia dan jadilah orang yang kaya jiwa"-imam ahmad-

Ya, saya tidak bisa bahas panjang dua konsep diatas, kemampuan saya bercerita dengan tulisan sangatlah terbatas. Jika kalian ingin mengetahui lebih panjang, mungkin nanti kita bisa ngobrol santai untuk membahas ini sambil ngopi atau ngeteh ceria bersama :)

Oh iya, sekedar info saja, ketika menulis ini, playlist music saya sedang memutar lagu dari kitaro. Kitaro ini adalah seorang maestro musik dari jepang, musiknya sudah banyak digunakan diberbagai ajang di dunia. Musiknya terkenal menyentuh dan menyayat hati. Saya suka kitaro dari kecil, bahkan dari kitaro inilah saya mulai menyukai musik instrument. Lagu-lagunya cocok untuk menjadi lagu pengantar renungan kita. Sangat meneduhkan dan nyaman.

Akhir kata, silahkan menyimak musik favorit saya ini. Judulnya saya tidak tau, yang jelas ini lagu yang paling saya sukai dari lagunya kitaro. saya taruh di soundcloud. Enjoy =))
READ MORE - Tulisan Tak Berjudul

Sunday, March 1, 2015

Terimakasih Atas Otak Untuk Berfikir Ini, Tuhan.

Penghujung februari 2015 sudah terlewat, dan kini menginjak awal maret 2015. Saya hampir bersiap memasuki masa kuliah semester 6, masa yang katanya banyak terjadi kebosanan dan kemalasan dalam kuliah karena merasa senior dan mulai merasa menemukan hal yang lebih keren dari pada di bangku kuliah. Ini hanya intro, sekarang kita masuk ke inti cerita.

Seperti yang saya suka, hujan di malam hari yang dingin dan sepi. Layaknya pemeluk kegelisahan hati dan pikiran yang tak kunjung usai. Malam ini, suasana itu datang lagi, suasana yang sudah lama menjangkit otak dan pikiran saya. Maka dari itu, lahirlah tulisan ini. 

Seperti sewajarnya dan tak perlu untuk diperdebatkan, manusia hidup tentu penuh permasalahan di dalamnya. Namun datangnya masalah akan dibarengi dengan datangnya hidayah. Mengapa bisa begitu? seperti ini juga, adanya keindahan akan dibarengi dengan adanya ketidak-indahan, adanya kebahagiaan akan dibarengai dengan adanya kesedihan. Mungkin sudah banyak yang menyadari hal ini, namun tak sedikit pula yang tidak memahaminya. Sadarlah, kita punya otak. Kelebihan kita dibanding makhluk ciptaan tuhan lainnya adalah kita memiliki otak untuk berfikir, jadi malam ini saya akan mengajak anda untuk sedikit berfikir.

Sebagai seorang muslim, saya mempercayai kitab suci Al-Qur'an sebagai firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup. Namun disini saya tidak membicarakan tentang Al-Qur'an, saya hanya mengutip beberapa firman Allah yang ada dalam Al-Qur'an. Perhatikan surat Al Mu'min [40.54] yang artinya "Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir". Disini saya cuma ingin menggaris bawahi kata-kata terakhir, yakni "bagi orang-orang yang berpikir". Oke, mari sejenak kita berpikir.

Dari sekian banyak kata yang ada, Tuhan menyinggung umatnya dengan kata "berfikir". Disini saya coba memahami maksudnya dan tiba pada kesimpulan bahwa memang segala sesuatu yang ada di dunia ini jika dilihat sekilas hanya biasa saja, terasa standar. Namun jika dilihat dari banyak sudut pandang barulah terlihat kilaunya. Saya sempat chatting dengan sahabat dekat saya 'emet' dan entah mengapa dia mencoba menyinggung tentang sebuah kalimat "Ketidak-indahan adalah keindahan yang paling kecil". Saya harus memeras otak untuk memahami makna kalimat teman saya itu. Memang dia sering berbicara yang hanya segelintir orang saja yang mengerti. Tapi itu yang suka dari dia. Dan tibalah saya pada kesimpulan tentang kalimat itu, begini :

Definisi umum keindahan bagi rata-rata orang adalah suatu hal yang mengundang decak kagum, suatu hal yang membuat tersanjung dan terpesona. Contohnya adalah melihat pemandangan alam, melihat wanita cantik atau pria tampan dll. Keindahan juga tak jarang didefinisikan sesuatu yang membuat hati senang dan bahagia seperti keindahan ketika berkumpul bersama keluarga dan teman. Sedangkan definisi ketidakindahan adalah kebalikan dari keindahan, hal yang tak enak dipandang mata, hal yang tak enak dirasakan, hal yang tak enak difikirikan bahkan terlalu malas untuk menafsirkannya. Sekarang lihat kedua gambar dibawah ini :

 sumber : google Image

sumber : google Image

Sekarang lihat gambar raisa di atas, cantik, indah, ciptaan tuhan yang hampir sempurna, banyak lelaki menyukainya dan wanita yang mengaguminya. Raisa itu definisi keindahan. jelas. Kemudian perhatikan gambar yang di bawahnya, foto yang sempat tenar beberapa tahun yang lalu, foto ini di ambil disebuah negara di afrika yang mengalami masalah kelaparan. Seorang anak kurus tertunduk bahkan hanya diam, mungkin sudah mati dilihat dari adanya burung bangkai di belakangnya. anak itu adalah definisi ketidak-indahan karena miris hati melihatnya, sedih menatapnya bahkan tak jarang jijik untuk sekedar memandang lama gambar anak bernasib malang tersebut.

Lalu, korelasi dari kalimat teman saya "Ketidak-indahan adalah keindahan yang paling kecil" dengan kedua gambar itu dimana??? Pikirkan. Pikirkan. Pikirkan dengan baik, sobat. Disini saya tidak ingin membandingkan raisa dengan anak yang kelaparan. Tetapi mengarahkan kalian untuk mencoba berfikir bahwa gambar anak itu sebenarnya adalah maksud dari 'keindahan terkecil yang tuhan ciptakan'. Kenapa bisa?

Begini, pernahkah kalian memikirkan arti kata bersyukur? cobalah berterimakasi pada Tuhan Yang Maha Memiliki. Bersyukurlah pada-Nya karena kita masih diberi kehidupan yang sangat-sangat layak. Sekarang saya coba mengajak kalian membandingkan kehidupan kalian dengan beberapa orang yang memiliki definisi tidak indah. Betapa kita sangat berkecukupan (ini asumsi saya karena jika kalian baca ini, kalian adalah orang yang memiliki laptop dan gadget canggih). Kita sungguh beruntung memiliki kehidupan yang layak bila dibandingkan dengan saudara kita yang memiliki nasib tidak baik. Bandingkan kita yang masih bisa makan sehari 3 kali atau sehari dua kali dengan mereka yang syukur-syukur bisa makan sekali seminggu. Jika sudah kalian bandingkan sekarang fikirkan ini "Tuhan menciptakan mereka yang bernasib tidak baik untuk orang-orang yang bernasib baik". baca dan pikirkan maknanya.

Kesimpulan saya adalah, foto anak kelaparan itu adalah keindahan kecil yang Tuhan ciptakan bagi kita, bagi orang-orang yang berfikir. Indah sekali cara Tuhan menegur kita yang bahkan untuk mengucap syukur sekali seharipun tak mampu. Indah sekali cara Tuhan memperlakukan kita yang serba ada ini. Indah sekali cara Tuhan menghidupi kita, tidak seperti mereka yang bernasib tidak baik. Anak itu bukan korban, namun berupa teguran dari Tuhan. Teguran untuk kita fikirkan. Indah sekali gambar anak kecil yang mungkin sudah mati itu. Indah sekali sehingga saya sadar kalau saya ternyata masih memiliki nasib yang lebih baik dari dia. Bersyukurlah sobat.

Jadi, intinya disini untuk melihat sesuatu jangan hanya dari satu sudut pandang saja. Kita memiliki otak yang mampu mengolah sesuatu dari ribuan sudut pandang. jika itu kalian lakukan, maka kita akan datang pada suatu kesimpulan yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya. Semoga postingan kali ini dapat bermanfaat. Dan dipostingan selanjutnya saya akan membahas sesuatu yang merupakan sambungan dari postingan ini. Postingan tersebut nantinya akan menyinggung kalimat ini, kalimat yang saya ciptakan sendiri.
"Jika kita berbicara tentang kebahagiaan, kita juga harus berbicara tentang kesedihan". Saya akan berbicara tentang dua mata koin yang berbeda. Sampai jumpa :)
READ MORE - Terimakasih Atas Otak Untuk Berfikir Ini, Tuhan.

Tuesday, January 27, 2015

38 jam perjalanan

Izinkan saya memulainya dengan kalimat "Jangan katakan padaku bagaimana pendidikanmu, katakan padaku seberapa banyak kamu telah melakukan perjalanan - Nabi Muhammad SAW".
 
Saya rasa malam ini malam yang tepat untuk menulis postingan kali ini, kenapa? karena ini malam rabu dan saya baru selesai makan malam. sangat sempurna.

Yak, kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya kemarin berkunjung ke sebuah wilayah di jawa timur, Taman Nasional Baluran dan Kawah Ijen di Banyuwang. Mungkin dua tempat itu sudah sangat familiar di telinga sebagian orang apalagi bagi para pecandu perjalanan dan keindahan alam.

Menurut saya, 'lebih baik telat dari pada tidak sama sekali' itu ada benarnya. Soalnya saya merasa telat untuk tahu dua tempat itu, saya sering mendengar ceritanya saja, melihat foto-fotonya saja di twitter atau instagram. Tapi itu tidak menurunkan niat saya untuk ada di tempat itu dan menyaksikan sendiri pesona alam yang ada disana. Dari pada tidak sama sekali, bukan?

Dimulai dari jadwal kuliah yang padat hingga UAS tiba, nyaris saya tidak memiliki waktu untuk sekedar bersentuhan langsung dengan jalan setapak padang savana atau persenggolan langsung dengan tumbuhan liar di hutan. Tapi ahirnya semua terbayar dengan perjalanan saya mengunjungi dua tempat itu. 

Hari kamis(22/01/15), jadwal terahir UAS. Sebelum semua beban di semester 5 ini lepas, saya setengah bahagia karena ajakan teman saya untuk mengadakan travel panjang mengunjungi tempat paling timur di pulau jawa, banyuwangi. Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakan setelah dia sedikit memaparkan beberapa planning dalam tripnya. Fix, kita akan berangkat pada hari sabtu (24/01/15), menggunakan dua buah motor, hanya oleh 4 orang saja. Rute kita, Kota Malang - Banyuwangi.

Seumur hidup saya tidak pernah membawa motor sendiri untuk perjalanan jauh, dan jarak Malang-Banyuwangi sekitar 282 km. Itu sudah cukup syarat untuk mendirikan sholat jama'. berarti perjalanan saya sudah termasuk perjalanan jauh. Tapi ini kesempatan besar yang ga boleh terlewat, kapan lagi bisa bawa motor jauh-jauh :))

Hari sabtu tiba, kita mulai perjalanan pukul setengah 4 subuh. Setelah mengisi bahan bakar di pom bensin terdekat, kita langsung melesat cepat meninggalkan dinginnya kota malang yang sudah mulai sibuk dengan aktifitas pagi. Sampai di probolinggo, ban motor teman saya pecah.

Memang selalu ada kejutan ditiap perjalanan, karena itulah daya tarik sesungguhnya. Pukul setengah 6 pagi, setelah bertanya, akhirnya kita menemukan sebuat tempat tambal ban yang sebenarnya belum buka jika kita tidak datang. Yang menarik adalah, ketika menunggu ban ditambal, kami kedatangan tamu yang sangat baik. saya lupa nama bapak itu, namun dia sangat cepat akrab, dia bercerita tentang masa mudanya yang penuh dengan perantauan, dia pernah bekerja di kalimantan, sulawesi bahkan malaysia sebagai tenaga kerja indonesia. Dia banyak menguasai bahasa, dan dia bercerita menggunakan campuran bahasa daerah dari kalimantan, sulawesi, madura, jawa. Otak saya hanya mampu menerjemahkan 20% dari ceritanya karena bahasa bicaranya yang sangat 'semrawut'. Tapi disini saya belajar satu hal, oleh bapak itu kami berempat diberikan sarapan pagi dan kopi, semuanya gratis. Saya heran, kok bisa ada orang seperti ini? Tapi pertanyaan saya terjawab langsung dari perkataan bapak itu, "Saya dulu hidup susah, dan pergi merantau keluar jawa nak, saya pernah ke Kalimantan. Saya diberi kebaikan disana, saya diberi pekerjaan oleh orang sana, dan saya rasa saya harus membalasnya dengan memberi kebaikan pada orang lain juga sebagaimana saya diberi kebaikan dahulu ketika saya merantau". Dia sangat senang membantu para perantau seperti saya dan teman-teman. Ya, bapak itu tau kami berempat adalah perantau karena sebelumnya kami sempat diinterview nama, dari mana dan daerah asal.

Jam menunjukkan pukul 6, kami lanjut perjalanan. Matahari pagi perlahan naik ketika motor yang kami kendarai mulai membelah jalur pantura (pantai utara). Kami berhasil melewati ponorogo, kemudian besuki, paiton, hingga masuk ke situbondo ketika hari sudah mulai panas karena jam menunjukkan pukul setengah 10. Kita lanjut perjalanan hingga akhirnya pukul 11 kami tiba disebuah kawasan yang orang orang juga menyebutnya Afrika van Java. Itulah Taman Nasional Baluran.

Kami mulai masuk gapura taman nasional, kemudian membayar tiket masuk, satu orang dikenai biaya 15.000. Kemudian dari tempat pembelian tiket kami harus lanjut lagi mengendarai motor sekitar 45 memasuki kawasan taman nasional untuk sampai ke Bekol.


  
Bekol itu sebuah padang rumput yang sangat luas, ada beberapa pohon yang saya tidak tau namanya berdiri sendiri, menambah indah pemandangan.  

Selepas dari bekol, kita menuju bama, sebuah pantai yang indah. ada banyak monyet disana, kita juga bisa melihat penangkaran burung, tapi saya tidak sempat berlama disana karena harus melanjutkan perjalanan. Pukul 12, setelah sholat zuhur di musholla, kita meninggalkan Taman Nasional Baluran dan langsung menuju ke destinasi utama kita, Kawah Ijen.

Perjalanan terhenti karena rasa lapar, dan kita mampir membeli makanan di sebuah lesehan di pinggir jalan. Sembari mengisi perut dan melepas lelah saya dan teman-teman berbaring ria di lantai lesehan yang waktu itu hanya kami saja pengunjungnya, ditambahi hujan yang turun menambah rasa manja kita berguling-guling di lantai lesehan. Akhirnya makan selesai, kita mampir ke pom bensin untuk mengisi bahan bakar dan sholat ashar.

Selepas sholat ashar kita lanjut perjalanan lagi, hingga akhirnya kita sampai di kawah ijen. Medan yang kita tempuh lumayan asik, karena masuk hutan dan melewati jalan yang berkelok tajam dan tanjakan curam, kalo kalian pernah ke bromo, tidak jauh beda medan yang dilalui ketika ke kawah ijen dengan ke penanjakan bromo. cuma yang di kawah ijen, jalanannya lebih mulus.

Magrib ketika kami mulai memarkir motor, dan mencari tempat beristirahat untuk mengisi perut yang lapar. Satu warung makan kami datangi untuk beristirahat, makan kemudian tidur sebentar walaupun tidak nyenyak karena suara berisik pengunjung lain disertai dingin yang sangat menusuk tulang. Rencana kita akan mulai pendakian pukul 12 karena kita akan melihat blue fire (api biru). pukul 12 tiba, kami mulai siap2 dan berangkat mendaki, ramai sekali waktu itu karena malam minggu mungkin. Pembayaran tiket 3.500 untuk satu orang + 4000 untuk satu motor, jadi dua orang satu motor = 11.000.

Sekitar satu jam mendaki, akhirnya kami sampai di kawah ijen, dan seperti khasnya, bau belerang mulai menyengat disana sini. Dari atas terlihat blue fire yang kami cari, letaknya di dasar kawah. Kami harus turun lagi untuk melihatnya lebih dekat, dan ternyata jalur turunnya sangat curam, berabatu dan licin serta kita harus mengantri untuk dapat turun kebawah karena jalur yang dilewati sangat ramai oleh pengunjung lain. Hingga akhirnya saya lebih dekat dengan blue fire, waktu melihat blue fire memang pada malam hari karena kalo siang hari tidak akan kelihatan. Ah, saya ingat.

Ketika saya lebih dekat dengan blue fire, suasana sekitar ramai, namun gelap, yang terlihat hanya lampu senter dari para pengunjung. Saya merasa tidak enak ketika mulai menghirup bau belerang yang makin menyengat, tiap detik terlewat makin menyengat bau belerang itu hingga pandanganpun mulai terganggu karena ternyata asap kawahnya makin tebal. Karena tak tahan, saya buru-buru naik ke atas lagi agar terhindar dari asap kawah. Namun tak mudah cepat naik ke atas, selain jalurnya curam, ramainya pengunjung semakin memperlambat gerakan saya. Saya mulai batuk-batuk, tenggorokan terasa gata, masker yang saya gunakan pun tak mempan menahan bau asap belerang. Nafas dan detak jantung saya mulai tak beraturan, diiringi dengan tenaga saya yang hampir habis karena bergegas menuju ke atas. Saya merasa hampir pingsan, tapi di otak saya terpikir "gila apa dateng jauh2 untuk mati disini, ah naik aja ntar juga nyampe". sugesti itu seperti penolong, ketika saya akhirnya sampai diatas jauh meninggalkan dasar kawah sumber asap itu.

Saya mulai atur nafas, badan sudah agak membaik, angin semakin menyengat tubuh saya, saya mulai menggigil kedinginan. waktu itu masih pukul setengah 4 subuh. Karena lelah dan juga sambil menunggu matahari terbit, kami berempat beristirahat di lereng gunung, disana ada banyak tempat semacam aliran air, kami masuk kesana untuk berlindung dari angin. Dan kamipun tertidur.

Pukul 6, kami bangun, dan mulai melihat pemandangan pagi dari atas gunung, dan satu yang terucap, Subhanallah indah sekali !



Ah pengalaman yang asik, hampir mati, kemudian disuguhkan pemandangan yang sangat indah. Kapan kapan kesini lagi ah, sama kamu neng~

Akhirnya kamipun turun menuju tempat parkir motor, dan berangkat pulang. Dari Kawah Ijen, kami melewati bondowoso, kemudian probolinggo, hingga sampai di kota malang ketika azan magrib terdengar.

Perjalanan panjang yang cukup membuat badan pegel-pegel karena harus memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi selama berjam-jam. Tubuh saya yang belum terbiasa akan hal itu merasa sangat capek. Yah namanya juga pengalaman pertama, ngeri ngeri sedap lah.

Sebenernya ada banyak cerita saya tentang perjalanan ini, tapi kalo ditulis semua, mungkin ga cukup untuk satu postingan, intinya saya dapat beberapa pelajaran dari perjalanan istimewa ini. Next time harus lebih jauh jalan-jalannya hahahahha

Akhir kata, izinkan saya menyampaikan quote yang saya buat sendiri "Berjalan-jalanlah agar kamu tahu harga es teh di daerahmu dan daerah orang lain". see you next post and keep traveling !
READ MORE - 38 jam perjalanan

Sunday, January 4, 2015

Cerita Tentang Payung Teduh



5 Mei 2013. Ditengah malam, jam 12 mungkin, disebuah danau sepi dan dingin bernama Ranu Kumbolo. Sesekali terdengar lirik dan nada lagu itu, bunyinya :
"lalu mataku merasa malu, semakin dalam ia malu kali ini. kadang juga ia takut tatkalah harus berpapasan ditengah pelariannya. di malam hari menuju pagi sedikit cemas banyak rindunya"

Liriknya samar terdengar, hanya nadanya saja yang tampak sedikit jelas, karena diputar melalui handphone. Dengan mata yang hampir tak bisa terbuka namun tetap terjaga dengan dingin dan sunyinya malam itu di dalam sebuah tenda, dalam hati saya berkata "saya harus temukan lagu ini, bagus dan nikmat sekali".

Bertanya teman dengan pertanyaan yang saya sendiri bingung dengan pertanyaan saya, "kamu tau lagu yang ada nadanya huuuuu huuuuu???" sambil menirukan contoh nada dalam lagu itu. Tapi tak terjawab, mencari tetap bertemu. Begitu, berlalu dan hampir terlupakan. Hingga akhirnya di awal 2014, reuni "rasa" itu kembali.

Saya terbiasa meng-eksplore video di youtube. Hanya iseng-iseng ngetik keyword di search pencariannya, kemudian mendengar sepatah dua patah lagu atau video yang kelihatannya menarik. Sehingga tanpa sengaja tertarik dengan sebuah judul lagu yang cukup panjang dari judul-judul lagu biasanya, nama bandnya pun cukup asing terdengar "Payung Teduh - Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan". Begitu judul video yang akhirnya "mempertemukan" saya dengan band yang kini menduduki peringkat pertama sebagai band favorit saya, namanya Payung Teduh. Ya, saya biasa memberikan peringkat kepada band atau penyanyi favorit saya. aneh memang :)

Dari situlah akhirnya saya mulai menyukai band ini. Seperti jatuh cinta kepada pasangan, yang jika ditanya "mengapa kau mencintaiku?" dia hanya menjawab "Aku hanya mencintaimu, tanpa alasan". Begitu juga saya, saya suka payung teduh, suka tanpa alasan. Hal dominan yang buat saya suka payung teduh adalah warna musiknya, banyak yang bilang aliran musik dari payung teduh adalah "Jazz Folk", aliran jazz yang santai dan nikmat ditambahi dengan alunan khas keroncong ditambahi lagi dengan lirik yang syahdu, romantis dan mengena. 

Payung teduh memiliki khasnya dalam bermusik. Sederhana dan mengalir. Disamping musiknya yang meneduhkan, gaya bermainnya pun menambah kecintaan saya. Mas Is (vokalist, gitaris) selalu khas dengan gitar acousticnya, comi dengan permainan kontrabast-nya, ivan dengan gitalele + kadang dengan terompetnya  ditambah saksame dengan drumnya. Pertunjukan mereka di panggung adalah bentuk dari ekspresi musik mereka, sederhana, adem dan nikmat. Selain musiknya yang nikmat, tampilan para personilnya pun nikmat terdengar. Sebuah perpaduan sempurna!

Begitulah band indie asal Depok ini benar-benar menguasai hati dan pikiran saya hingga saat ini. Saya selalu mendengarkan lagu-lagunya pagi, siang, malam. tanpa bosan. Oh iya, kalo boleh cerita, saya punya tips untuk menikmati musik. Musik itu ngga semua bisa didengerin disegala waktu dan kondisi, ada waktu-waktu tertentu yang membuat sebuah lagu menemukan puncak rasa-nya. Dan waktu-waktu dan suasana favorit saya dalam mendengar lagu payung teduh ini adalah, siang hari selepas aktivitas panjang, sore hari sebangun dari tidur siang hingga menuju senja. Dan yang terahir ditengah malam, sekitar diatas jam 12 malam disaat seluruh alam sedang tidur.

Berbicara tentang menikmati musik lagi, terlepas dari waktu-waktu diatas, saya bisa kasih waktu tambahan untuk menikmati lagu hingga puncaknya. kalo kata orang sih "kamu menjiwai lagunya" atau "kamu masuk kedalam lagunya". Saya pernah membaca perkataan mas Is sang vokalist disebuah majalah, dia berkata "Musik kami ini musik suasana, kami main musik layaknya ngobrol saja dengan pendengar". (sumber:http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/03/130308_payungteduh_musik)
Jadi, musiknya payung teduh ini memang berkaitan erat denga suasana. Suasana favorit saya mendengar musik payung teduh adalah : ketika hujan turun, terutama disiang dan sore hari, lagu yang rekomendasi adalah Berdua saja, Resah, Angin Pujaan Hujan. ketika sore hari, hampir malam, ditempat yang sunyi, pinggir pantai, pinggir sawah, pinggir danau, lagu yang rekomendasi adalah Menuju senja, Rahasia, Biarkan,  mari bercerita. Ketika malam hari, tengah malam tepatnya, lagu yang rekomend adalah Untuk Perempuan Yang Sedang di Pelukan, Tidurlah, Cerita tentang gunung dan laut, Amy.
Kalian bisa coba sendiri, sungguh kenikmatan musik yang disuguhkan akan terasa dipuncak pada saat-saat seperti itu.

Selalu ingin bertemu sama band ini, melihat show livenya, berjabatan tangan atau ngobrol panjang kalo bisa. Tapi apa daya, jarak yang jauh dari tempat saya dan tempat mereka. Kalopun ada show, pasti jauh, hanya sesekali dia ke di Malang. Dan kesempatan itu ga saya buang sia-sia. Sewaktu itu Payung Teduh ke Malang, show di hotal swiss-belin, namun karena terbentur kegiatan kampus. Kedua kalinya, ga boleh terlewat. acara flotus fest2014 dari mahasiswa UB ngundang Payung Teduh + Maliq & D'Essentials. Dan saya hadir untuk nonton. Shownya rasanya sebentar banget, padahal sekitar 7 atau lebih lagu yang disajikan. Begitu memang kalo band bagus, lama ditunggu, sekalinya nampil, rasanya cepet banget selesai. Next, sering-sering ke Malang yak :))

Yah, saya mungkin telat suka payung teduh. Tapi tidak terlambat untuk band sekeren ini. Payung Teduh tergolong band indie yang menurut saya band indie itu berani, berjuang dengan warna musiknya sendiri tanpa mengikuti selera pasar seperti lagu yang biasa di televisi. Saya yakin, semua penggemar payung teduh pasti memiliki kesamaan, sederhana, dan teduh. Hidup saya hampir berubah ketika mulai jatuh cinta dengan band ini, saya jadi lebih senang dengan kesederhanaan, keindahan alam, kenyamanan, kebebasan berfikir dan ekspresi, dan jiwa romantis. Saya suka melihat fans-fans payung teduh, dan saya makin yakin, payung teduh ini punya virus kebaikan yang luar biasa :)

"aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap, tapi aku tak bisa melihat matamu. Aku ingin berdua denganmu diantara daun gugur, aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu"

"harum mawar membunuh bulan, rahasia tetap diam tak terucap, untuk itu semua aku mencarimu. Berikan tanganmu jabat jemariku, yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu berikan suaramu balas semua bisikanku memanggil namamu"

"Harum mawar di taman menusuk hingga ke dalam sukma dan menjadi tumpuan rindu cinta bersama di sore itu menuju senja"

Terahir cuma mau bilang, Payung Teduh, kalian band yang luar biasa, keren, indah, meneduhkan, membuat jiwa merendah. Oh iya, buat kalian yang dengerin lagunya, coba resapi nada dan liriknya ya. Jangan cuma denger sekali lewat doang :)) nih ada video payung teduh dari youtube yang menjadi favorit saya :)) selamat menikmati! Keep Calm and Listen payung teduh !!!


READ MORE - Cerita Tentang Payung Teduh