Saturday, May 23, 2015

Pagi, Siang, Malam dan Sore hari.

Ini adalah untuk pertama kalinya saya nulis blog diwaktu sore hari. Biasanya aja mungkin bagi orang2, tapi bagi saya istimewa sekali suasana sore itu. Tidak sepanjang postingan biasanya, kali ini saya cuma ingin mencurahkan rasa yang sering saya rasakan ketika sore datang.

Pengenalan saya kepada suasana waktu begitu dekat ketika saya mulai mengenal aliran musik jazz folk yang datang dari aliran band indie. Suka satu lagu, kemudian suka yang satu lagu hingga menyebar seperti efek domino. Dengan cepat saya banyak mengenal band, duo atau solo singer musik folk indie ini. Entah memang karena tidak ingin mengikuti jalur pasar yang ramai, aliran musik ini sangat cepat melekat pada rasa dan suasana. 

Ketika pagi datang, saya lebih suka musik dari Banda Neira, Tiga Pagi, efek rumah kaca. Seperti ada yang mengisi energi dalam jiwa ini ketika mendengar musik mereka. mereka seperti berbicara betapa indahnya suasana pagi. segar udaranya, hangat mentarinya, damai suasananya, sayang sekali untuk dilewati. Secangkir kopi, teh, atau susu sebegai teman karib di pagi hari sangat istimewa. Apalagi jika ditambah beberapa makanan kecil sekalian untuk sarapan pagi. Ya, Pagi adalah cara Tuhan memberi kita semangat untuk memulai hari yang tak kita ketahui akan seperti apa, tapi mengawalinya dengan energi dan semangat positif sangat berpengaruh pada akhir cerita hari.

Aktifitas pagi hari pasti sangat lelah, bahkan bagi orang-orang yang mungkin hanya tidur dan nonton tv dirumah. Siang hari adalah waktu yang tepat untuk menghela nafas panjang setelah bertarung melawan kesibukan hari. Siang hari adalah check point, dimana kita bisa me-reload energi dan semangat untuk menjalani sisa hari. Di waktu siang itu Tuhan sisipkan sebuah anugerah yang bernama "zuhur". Kenapa "zuhur" diletakkan pada siang hari? Alasannya ada banyak, salah satunya agar jiwa bisa tentram kembali untuk beraktifitas setelah berbicara kepada Tuhan. Suasana siang identik dengan kemalasan, bawaannya ingin tidur saja. Hahaha memang, siang terlalu rugi untuk ditinggalkan dengan bekerja keras. Istirahat sebentar diwaktu siang, karena tidur siang sebentar di siang hari cukup mengembalikan tenaga yang habis terkuras akibat aktifitas kerja pagi hari.

Hingga sampai kita diwaktu sore. Waktu yang paling favorit buat saya, entah mengapa. Pada waktu sore ada sebuah rasa, suasana, bahkan emosi yang tak terbendung. Rasa bahagia air mata, rindu, khayal, sedih. Ah, saya terlalu sering bawa perasaan kalo sore datang. Bahkan walaupun dua musim berbeda di waktu sore, suasana hati saya tetap tak terbendung. Jika diberi pilihan waktu untuk berbahagia, saya lebih memilih sore. Kenapa? Coba bayangkan, ketika sore datang ada banyak kegiatan yang bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam jiwa. Seperti, sebangun dari tidur siang panjang, kita terbangun di sore hari dengan energi dan semangat tinggi.  Sekedar duduk saja di teras rumah sembari menikmati kopi atau teh sore hari, menatap jauh ke awan yang berwarna mulai menjingga. Bercengkrama dengan sekitar, dengan keluarga, dengan tanaman kesayangan, dengan hewan peliharaan, dengan motor tercinta walau sekedar mengelap dan memperbaiki bautnya yang longgar kemudian menatapnya dengan tenang. Ahhh, nikmat Tuhan sangat dekat. Sore hari adalah waktu tercepat untuk berbahagia, bahkan dengan hal2 sederhana. Ingat sewaktu kecil? waktu terbanyak kita bisa bermain bersama teman adalah waktu sore hari. bermain gundu, bermain tali, bola, badminton, basket, kasti walaupun itu hanya di gang sebelah rumah. Bersama teman, gang empit terasa lapangan luas. Sering tetangga sekitar keluar membawa adik atau anak kecilnya yang baru saja dimandikan dan diberi bedak tebal di mukanya berjalan2 kecil hanya sekedar menikmati sore hari yang akan segera menjemput malam. Bayangkan dikala sore hari, dipuncak bukit, puncak gunung, atau tempat tinggi manapun yang daya jangkaunya jauh ke khatulistiwa sana, kita dapat duduk manis, sendiri, berdua dengan teman tersayang, atau sahabat yang lain menikmati saat-saat matahari akan menenggelamkan dirinya jauh diujung barat sana. Lukisan tuhan yang tak satupun makhluk didunia ini mampu menyamainya, keindahan langit jingga sore hari tiada duanya. Hanya membawa tawa dan senyum bahagia, serta rindu yang tersedat.

Saya terlalu membawa perasaan jika sore datang, saya sangat suka duduk membuka laptop atau smartphone atau buku, sembari telinga saya mengikuti nada musik yang dibawa dengan sangat istimewa oleh beberapa band favorit saya. Payung Teduh, Sore Band, Angsa dan Serigala, Fanaholic, Layur. Ahhh mereka terbuat dari apa sehingga saya begitu memahami rasa yang mereka salurkan dari lagu2 mereka. Sangat sangat indah! 

Malam Hadir, tak ada yang bisa menggantinya kecuali kehangatan. Keluarga atau sahabat dekat, mereka hebat dalam memberi kehangatan malam. Hingga saya sendiri kadang senang menanti datangnya tengah malam hanya untuk menikmati sunyinya dan dinginnya. Waktu malam waktu yang tepat untuk saya merenung. Masa lalu, masa sekarang, bahkan masa depan tak luput dari pikiran saya. Musik yang selalu menemani identik dengan makna keindahan malam dalam sunyi yang dibawanya. Seperti mengulang sebuah film pribadi, sangat egois rasa yang hadir jika tengah malam datang. Waktu yang tepat untuk bercerita perjalanan, bercerita keluh kesah, kepada Teman, keluarga lebih lagi kepada Tuhan. Ahh sudahlah, saya tidak kuat. Membawa perasaan yang terwakilkan dari musik dan suasana yang ada sangat sulit untuk diungkapkan. Tapi mungkin dapat kita rasakan nanti, jika kita berasama.

Sudah magrib, saya pamit. Nanti saya cerita lagi :)
READ MORE - Pagi, Siang, Malam dan Sore hari.