Friday, December 18, 2015

Critical Eleven

A National Best Seller Novel, Writen by Ika Natassa.

Saya mau bayar hutang dulu, suapaya tidak ditagih terus. Walaupun tidak ditagih juga, saya hanya takut di akhirat nanti saya gagal masuk surga karena perkara saya lupa membayar hutang untuk menulis review sebuah novel. Hahahhaha

Novel ini berjudul Critical Eleven, hadiah ulang tahun saya. Novel ini sampai ke tangan saya hasil kiriman seorang teman dari jember, Nandan Gilang namanya. Thanks sis atas bukunya ! :))

Awalnya sedikit pesimis sama buku ini, dari penulis sampai judulnya sangat asing bagi saya. Asing? Ah atau hanya saya saja yang tidak banyak tau tentang dunia perbukuan. Tapi, karena penasaran dengan embel-embel tulisan "National Best Seller" yang terpampang dibagian atas cover buku ini, alhasil saya coba baca saja. Sebenernya saya ini orangnya pemilih untuk membaca sebuah buku, karena saya ga mau rugi membuang banyak waktu hanya untuk membaca buku yang tidak bagus. Sombong banget memang saya hahaha

Oke, kita langsung saja membahas isi dari novel ini dalam sudut pandang saya sendiri. Jujur, untuk novel drama romantis saya tidak terlalu berpengalaman, sehingga selalu ada kejutan buat saya ketika membaca hal yang jarang saya baca. Hal pertama yang saya perhatikan sebelum membaca buku ini adalah pembatas bukunya. Tampilannya seperti boarding pass penumpang pesawat, disana tertulis nama dua orang yang akan menjadi aktor dan aktris dalam novel ini, namanya Aldebaran Risjard dan Tanya Baskoro.

Critical Eleven ini adalah istilah dalam dunia penerbangan yakni 11 menit paling kritis di dalam pesawat, tiga menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing. Ale dan Anya bertemu dalam penerbangan jakarta-sydney, tiga menit pertama anya terpikat, tujuh jam duduk bersebalahan dan saling mengenal, delapan menit sebelum berpissah ale yakin dia menginginkan anya.

Karakter Ale dibuku ini dibangun dengan sangat rapi, dia adalah seorang "tukang minyak" yang bekerja di luar negeri, hidup di tengah laut, lulusan teknik perminyakan di sebuah universitas di amerika, anak Footbal america di zaman kuliah, pecandu kopi dan senang makan ketoprak ciragil. Ale digambarkan sebagai orang yang hangat, gagah, elegan, humoris dan penyayang. yang terakhir sangat ditekankan, karena dengan sifat itulah ia dapat bertahan dalam cerita ini. Ale, juga digambarkan sebagai lelaki berani, bertikai dengan sang ayah karena berbeda pandangan dan nekat kabur dari rumah kemudian kuliah di luar negeri.

Karakter Anya tak kalah dengan karakter Ale, dibuku ini Anya digambarkan sebagai seorang wanita cantik, anggun, penyayang, mandiri, seorang konsultan, kerjaannya bolak balik luar negeri. Tapi, layaknya seorang wanita hatinya cepat rapuh.

Awal pertemuan mereka diceritakan sangat menarik, hingga 5 tahun setelah pertemuan pertama mereka di pesawat akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun, pernikahan mereka harus rela dijalani dengan resiko berjauh2an. Karena Anya kerja di indonesia dan Ale kerja di luar negeri. 5 Tahun pernikahan mereka sangat mulus, penuh cerita romantis ala pasangan yang baru menikah. Namun tragedi terjadi ketika anya mengandung anak pertamanya.

Ale dan Anya yang harusnya dapat mendengarkan tangisan anak pertamanya harus menelan kenyataan bahwa sang anak sudah diambil oleh Sang pencipta beberapa jam sebelum ia dilahirkan. Rasa terpukul calon orang tua sudah pasti terjadi, namun Ale sebagai suami harus mampu tegar menenangkan suasana kacau keluarganya. Tapi, blunder bagi Ale ketika ia "keceplosan" mengatakan jika saja Anya tidak sibuk mungkin Aidan-nama yang akan diberikan pada anak mereka-masih hidup.

Dengan kondisi rapuh dan merasa bersalah, Anya semakin sakit ketika mendengar kata2 Ale. Seolah2 dituduh atas kematian anaknya yang pada dasarnya sangat ia harapkan untuk hadir dalam kehidupan keluarga mereka. 5 Bulan Ale dan Anya hidup berjauhan walaupun serumah. Ale yang merasa bersalah dan ingin memperbaiki hubungan namun Anya sudah terlanjur sakit dan semakin menjauh.

5 Bulan Ale berusaha dengan sekuat tenaga mendapatkan kembali Anya yang dulu, namun 5 bulan Anya merasa hidup dalam neraka. Buku ini sangat rapi menceritakan kisah pertikaian dari sudut pandang bergantian dari sisi Anya dan Ale. Hingga puncaknya Ale dan Anya akhirnya menemukan cara untuk bersatu kembali.

Rasa kehilangan yang mendalam keduanya digambarkan sangat kental, dengan itu pula mereka akhirnya disatukan kembali. Mereka mengerti kehilangan adalah awal untuk mendapatkan yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik. Anya hamil anak keduanya, ketika mereka sepakat dan saling mengerti bahwa aidan menginginkan mereka bersatu kembali.

Kalo nulis detail ceritanya sih panjang, tapi alur ceritanya sangat simpel sebenernya. Ale dan Anya bertemu-menikah-bertikai-kembali bersatu. Layaknya critical eleven, Ale dan Anya memutuskan untuk bersama-5 tahun menikah-bertikai karena kehilangan anak mereka-Ale dan Anya memutuskan bersatu kembali dengan mengikhlaskan anak mereka. Awal dan akhir yang merupakan keputusan kritis antara Ambil atau tidak dan lanjut atau putuskan.

Saya, selesai membaca buku ini hampir menangis harus karena endingnya yang terlalu haru dan seru. Cerita pertikaian mereka yang rumit sering membuat saya bergumam dan menuduh salah satu pemeran sangat lebay hahahah tapi overall buku ini saya berikan nilai 8,5 dari 10. You must read this novel.

Sepertinya karena novel ini saya mulai ketagihan membaca genre ini, sering dibikin baper karenanya mumpung ini musim hujan. 

Mungkin cukup dulu deh reviewnya, ngetiknya pegel cuy. kalo ada yang mau ditanyakan tentang novel ini langsung tanya ke penulisnya aja ya. hahahah kalo nanya saya tulis di coment aja. salam !
READ MORE - Critical Eleven