Sunday, January 4, 2015

Cerita Tentang Payung Teduh



5 Mei 2013. Ditengah malam, jam 12 mungkin, disebuah danau sepi dan dingin bernama Ranu Kumbolo. Sesekali terdengar lirik dan nada lagu itu, bunyinya :
"lalu mataku merasa malu, semakin dalam ia malu kali ini. kadang juga ia takut tatkalah harus berpapasan ditengah pelariannya. di malam hari menuju pagi sedikit cemas banyak rindunya"

Liriknya samar terdengar, hanya nadanya saja yang tampak sedikit jelas, karena diputar melalui handphone. Dengan mata yang hampir tak bisa terbuka namun tetap terjaga dengan dingin dan sunyinya malam itu di dalam sebuah tenda, dalam hati saya berkata "saya harus temukan lagu ini, bagus dan nikmat sekali".

Bertanya teman dengan pertanyaan yang saya sendiri bingung dengan pertanyaan saya, "kamu tau lagu yang ada nadanya huuuuu huuuuu???" sambil menirukan contoh nada dalam lagu itu. Tapi tak terjawab, mencari tetap bertemu. Begitu, berlalu dan hampir terlupakan. Hingga akhirnya di awal 2014, reuni "rasa" itu kembali.

Saya terbiasa meng-eksplore video di youtube. Hanya iseng-iseng ngetik keyword di search pencariannya, kemudian mendengar sepatah dua patah lagu atau video yang kelihatannya menarik. Sehingga tanpa sengaja tertarik dengan sebuah judul lagu yang cukup panjang dari judul-judul lagu biasanya, nama bandnya pun cukup asing terdengar "Payung Teduh - Untuk Perempuan Yang Sedang Di Pelukan". Begitu judul video yang akhirnya "mempertemukan" saya dengan band yang kini menduduki peringkat pertama sebagai band favorit saya, namanya Payung Teduh. Ya, saya biasa memberikan peringkat kepada band atau penyanyi favorit saya. aneh memang :)

Dari situlah akhirnya saya mulai menyukai band ini. Seperti jatuh cinta kepada pasangan, yang jika ditanya "mengapa kau mencintaiku?" dia hanya menjawab "Aku hanya mencintaimu, tanpa alasan". Begitu juga saya, saya suka payung teduh, suka tanpa alasan. Hal dominan yang buat saya suka payung teduh adalah warna musiknya, banyak yang bilang aliran musik dari payung teduh adalah "Jazz Folk", aliran jazz yang santai dan nikmat ditambahi dengan alunan khas keroncong ditambahi lagi dengan lirik yang syahdu, romantis dan mengena. 

Payung teduh memiliki khasnya dalam bermusik. Sederhana dan mengalir. Disamping musiknya yang meneduhkan, gaya bermainnya pun menambah kecintaan saya. Mas Is (vokalist, gitaris) selalu khas dengan gitar acousticnya, comi dengan permainan kontrabast-nya, ivan dengan gitalele + kadang dengan terompetnya  ditambah saksame dengan drumnya. Pertunjukan mereka di panggung adalah bentuk dari ekspresi musik mereka, sederhana, adem dan nikmat. Selain musiknya yang nikmat, tampilan para personilnya pun nikmat terdengar. Sebuah perpaduan sempurna!

Begitulah band indie asal Depok ini benar-benar menguasai hati dan pikiran saya hingga saat ini. Saya selalu mendengarkan lagu-lagunya pagi, siang, malam. tanpa bosan. Oh iya, kalo boleh cerita, saya punya tips untuk menikmati musik. Musik itu ngga semua bisa didengerin disegala waktu dan kondisi, ada waktu-waktu tertentu yang membuat sebuah lagu menemukan puncak rasa-nya. Dan waktu-waktu dan suasana favorit saya dalam mendengar lagu payung teduh ini adalah, siang hari selepas aktivitas panjang, sore hari sebangun dari tidur siang hingga menuju senja. Dan yang terahir ditengah malam, sekitar diatas jam 12 malam disaat seluruh alam sedang tidur.

Berbicara tentang menikmati musik lagi, terlepas dari waktu-waktu diatas, saya bisa kasih waktu tambahan untuk menikmati lagu hingga puncaknya. kalo kata orang sih "kamu menjiwai lagunya" atau "kamu masuk kedalam lagunya". Saya pernah membaca perkataan mas Is sang vokalist disebuah majalah, dia berkata "Musik kami ini musik suasana, kami main musik layaknya ngobrol saja dengan pendengar". (sumber:http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/03/130308_payungteduh_musik)
Jadi, musiknya payung teduh ini memang berkaitan erat denga suasana. Suasana favorit saya mendengar musik payung teduh adalah : ketika hujan turun, terutama disiang dan sore hari, lagu yang rekomendasi adalah Berdua saja, Resah, Angin Pujaan Hujan. ketika sore hari, hampir malam, ditempat yang sunyi, pinggir pantai, pinggir sawah, pinggir danau, lagu yang rekomendasi adalah Menuju senja, Rahasia, Biarkan,  mari bercerita. Ketika malam hari, tengah malam tepatnya, lagu yang rekomend adalah Untuk Perempuan Yang Sedang di Pelukan, Tidurlah, Cerita tentang gunung dan laut, Amy.
Kalian bisa coba sendiri, sungguh kenikmatan musik yang disuguhkan akan terasa dipuncak pada saat-saat seperti itu.

Selalu ingin bertemu sama band ini, melihat show livenya, berjabatan tangan atau ngobrol panjang kalo bisa. Tapi apa daya, jarak yang jauh dari tempat saya dan tempat mereka. Kalopun ada show, pasti jauh, hanya sesekali dia ke di Malang. Dan kesempatan itu ga saya buang sia-sia. Sewaktu itu Payung Teduh ke Malang, show di hotal swiss-belin, namun karena terbentur kegiatan kampus. Kedua kalinya, ga boleh terlewat. acara flotus fest2014 dari mahasiswa UB ngundang Payung Teduh + Maliq & D'Essentials. Dan saya hadir untuk nonton. Shownya rasanya sebentar banget, padahal sekitar 7 atau lebih lagu yang disajikan. Begitu memang kalo band bagus, lama ditunggu, sekalinya nampil, rasanya cepet banget selesai. Next, sering-sering ke Malang yak :))

Yah, saya mungkin telat suka payung teduh. Tapi tidak terlambat untuk band sekeren ini. Payung Teduh tergolong band indie yang menurut saya band indie itu berani, berjuang dengan warna musiknya sendiri tanpa mengikuti selera pasar seperti lagu yang biasa di televisi. Saya yakin, semua penggemar payung teduh pasti memiliki kesamaan, sederhana, dan teduh. Hidup saya hampir berubah ketika mulai jatuh cinta dengan band ini, saya jadi lebih senang dengan kesederhanaan, keindahan alam, kenyamanan, kebebasan berfikir dan ekspresi, dan jiwa romantis. Saya suka melihat fans-fans payung teduh, dan saya makin yakin, payung teduh ini punya virus kebaikan yang luar biasa :)

"aku ingin berjalan bersamamu dalam hujan dan malam gelap, tapi aku tak bisa melihat matamu. Aku ingin berdua denganmu diantara daun gugur, aku ingin berdua denganmu tapi aku hanya melihat keresahanmu"

"harum mawar membunuh bulan, rahasia tetap diam tak terucap, untuk itu semua aku mencarimu. Berikan tanganmu jabat jemariku, yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu berikan suaramu balas semua bisikanku memanggil namamu"

"Harum mawar di taman menusuk hingga ke dalam sukma dan menjadi tumpuan rindu cinta bersama di sore itu menuju senja"

Terahir cuma mau bilang, Payung Teduh, kalian band yang luar biasa, keren, indah, meneduhkan, membuat jiwa merendah. Oh iya, buat kalian yang dengerin lagunya, coba resapi nada dan liriknya ya. Jangan cuma denger sekali lewat doang :)) nih ada video payung teduh dari youtube yang menjadi favorit saya :)) selamat menikmati! Keep Calm and Listen payung teduh !!!


1 comment: