Thursday, November 22, 2012

Ketika 18 terhapus 19

Tulisan kali ini pake format "serius". Tulisan kali ini gue dedikasikan buat diri gue sendiri, buat orang tua, buat keluarga, buat sahabat, buat temen-temen, buat mantan pacar dan buat pacar "gak jadi" dan buat semuanya yang baca.

Tulisan ini berawal dari emosi yang memuncak, tepat hari ini, kamis 22 November 2012 usia gue bertambah 1 tahun dari sebelumnya 18 menjadi 19Tahun. Tua?  ya Jelaslah. Bedanya belum keriput dan belum punya anak cucu. Terus ceritanya lo ulang tahun mam? Ya, mereka menyebutnya begitu, "Ulang" dan "tahun". digabung jadinya ulang tahun yang artinya memperingati hari lahir 1 tahun sekali. Ye karena kalo lahir 1 tahun dua kali itu ceritanya . . . . ya lo pikir sendiri deh.

Biacarain soal ulang tahun, pasti setiap orang memiliki cerita atau kisah kelahiran yang unik-unik dan berbeda untuk diceritakan, dan kayaknya gue juga mau cerita sedikit nih tentang kisah kelahiran gue yang katanya sih dramatis abes. 

Dirumah yang amat sederhana, tepatnya "rumah untuk guru" yang letaknya disamping sebuah sekolah dasar di Kec. Ampenan, disitulah gue dilahirkan. Subuh waktu itu, bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, seisi rumah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk merayakan maulid, jadi mereka bangun pagi-pagi sekali. Di tengah kesibukan itu, mama merasa perutnya sakit, ga pake lama papa yang udah mengerti segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk bersiap ke rumah sakit dan tiba-tiba saja seisi rumah jadi tak terkoordinasi dengan baik.

Setelah semua udah siap, mama, papa, dan uwaq (panggilan untuk kakak dari orang tua) bersiap menuju rumah sakit, niatnya. Tapi tuhan berkata lain, ketika mama akan keluar pintu kamar sembari memegang perutnya yang semakin sakit, tiba-tiba mama terjatuh dengan posisi duduk dan mengatakan udah ga kuat lagi, bayi ini harus dikeluarkan. Dan ternyata benar, tepat di bawah pintu kamar, mama dalam posisi bersandar yang sudah merasa perutnya semakin sakit dibantu oleh uwaq yang juga lumayan dalam hal persalinan. Dan akhirnya, tepat di hari Senin, 22 November 1993 bertepatan juga dengan hari Senin, 12 Rabiul Awwal, tahun hijriahnya gue lupa, terdengarlah suara tangisan seorang bayi laki-laki yang pada hari ketujuhnya di aqiqah dengan dua ekor sapi dan diberi nama "Imam Ahmad Askalani Syukri" yang kata papa artinya "Pemimpin Terpuji dari Negeri Askalani Yang Mensyukuri Nikmat Allah".

Alhamdulillah, berkat Allah SWT, dan melalui perantara kedua orang tua, gue berhasil lahir kedunia dan tumbuh menjadi seperti sekarang ini. Yak, cerita itu lama sekali, dan sekarang usia gue udah 19 tahun, dan kuliah di ITN Malang jurusan Informatika Semster satu.

Kehidupan gue selama ini jauh dari kata mewah, tapi ga jauh2 amat, terkadang nikmat mewah sesekali datang menghampiri gue, tapi itu ga selalu, hidup gue ini penuh kesederhanaan karena faktor lingkungan yang sederhana. Begitu juga pergaulan gue, gue kalo bergaul masih jauh dari yang namanya bergaul bebas. Bisa disebut gue ini anak rumahan dan jarang banget keluar kecuali ada hal yang penting.

Begitulah gue, sekarang umur udah 19, bentar lagi mati, lalu apa yang pernah gue lakuin untuk dunia ini??? Apa yang bisa gue banggain dalam hidup gue? gue belum jadi apa2, bayangkan, 18 tahun gue hidup tanpa pernah melakukan hal yang berkesan. rugi gue hidup !

Jadi, masuk usia 19 ini harapan gue kedepannya hidup gue bisa berkesan buat gue dan orang lain, ada suatu hal yang bisa gue lakuin dan bisa diinget semua orang, hidup gue bisa bermanfaat buat orang-orang disekitar gue. Ringkasnya, hidup gue lebih baik dari yang sebelumnya, gue harus berubah, dan itu harus!

Tulisan gue kali ini penuh emosional, di hari yang katanya sepecial, gue ga mengalami apa yang disebut "sepcial" itu, bahkan gue mengalami suatu fase anak gaul, yang dinamakan 'galau'. Ibaratnya menyimpan nasi yang terlalu lama, ga dimakan atau ga diberikan kepada orang lain, nasi itu menjadi basi, orang yang sebelumnya akan menerima nasi itu akhirnya menerima nasi dari orang lain yang sepertinya lebih baik dari nasi basi gue :') #kode

Tapi, cuma syukur yang bisa gue ucapin atas nikmat umur ini, makasi cuma itu yang bisa gue katakan untuk jawab semua ucapan dari temen-temen. Dan gue, selalu terjebak jika dimintain traktiran, anak kost woy !!!! tapi ya ga apa2lah namanya juga  anak terlantar, mintanya traktiran mulu :p

Akhir kata, hari ini ulang tahun gue, no party, no kado, no bubble, no cake, tapi semoga menjadi hari yang berharga untuk gue kenang, sehingga ada memory kelak dimana "ketika 18 terhapus 19" gue punya sesuatu untuk diceritakan untuk anak cucu gue :) *masih berharap turunnya uang 1 milyar didepan mata

Maaf yee kalo tulisan gue blepotan ga karuan, nulisnya cepet2 soalnya dan karna kali ini nulisnya tu penuh emosi yang ga terkendali, see you next post dan bye bye :)

6 comments:

  1. keren om....
    btw askalani.ny itu maksudnya apa om?

    ReplyDelete
  2. kata papa askalani itu nama sebuah negeri di timur tengah sana, entah sekarang negeri itu berubah nama jadi apa gue ga tau -_-

    ReplyDelete
  3. saking ngetiknya pake emosi itu ketikan banyak yang typo :p

    ReplyDelete
  4. hahaha tau ajah, itu ketika ekspress, ditulis tanpa dipikir, ditulis sesuai emosi, tanpa direncanakan sebelumnya :)

    ReplyDelete
  5. selamat ulang tahun mam,,, :)
    aku baru tau kalok ada "syukri" dinamamu...

    ReplyDelete
  6. makasi ahmed, udah lewat sebulan km ucapin kesaya -_-
    tp ga apa2 :D

    ReplyDelete